Balung Kethek

Kuliner Solo terakhir yang banyak disukai semua kalangan adalah balung kethek. Camilan gurih dan renyah yang ternyata adalah keripik singkong keras. Biasanya diberi rasa manis atau asin sehingga nikmat dimakan saat bersantai. Sayangnya, jajanan yang bisa digunakan untuk oleh-oleh di rumah ini mulai punah.

Hasil gambar untuk Balung Kethek

Balung kethek adalah bahasa Jawa yang artinya tulang monyet, sebenarnya istilah lain dari keripik singkong. Entah apa awal mulanya sampai disebut dengan balung kethek.

Hasil gambar untuk Balung Kethek 
Renyah gurih, sensasi itu yang bakal pertama kali terasa lidah ketika menikmati salah satu camilan khas Solo, balung kethek. Balung kethek adalah bahasa Jawa yang artinya tulang monyet, sebenarnya istilah lain dari keripik singkong

Hasil gambar untuk Balung Kethek 
Dipilihlah singkong mentega untuk bahan bakunya, singkong yang khusus didatangkan dari Boyolali ini terbukti bisa menjadikan baltheknya lebih empuk dan lebih gurih.
Singkong mentega yang sudah dikupas kemudian dikukus setelah sebelumnya dibersihkan terlebih dahulu.
Kemudian singkong dipotong-potong tipis, dan langsung digoreng tanpa melalui proses penjemuran untuk menjaga kebersihan balthek itu sendiri.
Setelah digorang, balthek akan dikemas sesuai rasa yang diberikan setelah proses penggorengan.
Bumbu diberikan dengan takaran khusus, tentu saja dengan bumbu pilihan yang terjamin kualitasnya

Entah apa awal mulanya sampai disebut dengan balung kethek. Konon disebut balung lantaran digigit keras seperti tulang (balung) dan bisa bikin kita meringis atau nyengir dan menampakkan gigi seperti kethek atau monyet.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Balung Kethek, Camilan Khas Solo yang Nyaris Punah", https://travel.kompas.com/read/2016/05/22/110100227/Balung.Kethek.Camilan.Khas.Solo.yang.Nyaris.Punah?page=all.
Renyah gurih, sensasi itu yang bakal pertama kali terasa lidah ketika menikmati salah satu camilan khas Solo, balung kethek. Balung kethek adalah bahasa Jawa yang artinya tulang monyet, sebenarnya istilah lain dari keripik singkong. Entah apa awal mulanya sampai disebut dengan balung kethek. Konon disebut balung lantaran digigit keras seperti tulang (balung) dan bisa bikin kita meringis atau nyengir dan menampakkan gigi seperti kethek atau monyet.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Balung Kethek, Camilan Khas Solo yang Nyaris Punah", https://travel.kompas.com/read/2016/05/22/110100227/Balung.Kethek.Camilan.Khas.Solo.yang.Nyaris.Punah?page

Komentar

Postingan populer dari blog ini

macam macam kuliner tradisional

sengkulun

Koya