Papeda
Makanan ini aslinya dari Maluku dan Papua. Kalau di sana, dimakannya dengan ikan tongkol atau disebut mubara dengan bumbu kuning. Di Jakarta sih abang-abang yang suka mangkal di sekolahan mengolahnya dengan cara yang berbeda. Biasanya mereka akan menuangkan telur yang sudah dikocok di penggorengan datar. Kemudian mengambil sagu dengan stik dan menggulungnya sehingga berbentuk. Gulungan sagu ini diletakkan di atas telur setengah matang yang sudah terbentuk seperti kulit lumpia. Kemudian digulung lagi sehingga gulungan sagu tertutup. Gulungan ini digoreng kembali sampai matang. Selagi hangat dicelupkan ke saos deh atau ditaburi cabe bubuk.
Rasa asalnya sih tawar dengan tekstur lengket seperti lem. Makanan ini cukup bernutrisi karena kaya akan serat dan rendah kolesterol. Jadi coba ya.
Papeda adalah makanan berupa bubur sagu khas Maluku dan Papua yang
biasanya disajikan dengan ikan tongkol atau mubara yang dibumbui dengan
kunyit. Papeda berwarna putih dan bertekstur lengket menyerupai lem
dengan rasa yang tawar. Papeda merupakan makanan yang kaya serat, rendah
kolesterol dan cukup bernutrisi.
Selain itu, papeda dapat dinikmati dengan sayur ganemo yang terbuat dari daun melinjo muda yang ditumis dengan pepaya muda dan cabai merah.
Hidangan
yang juga terkenal di Maluku tersebut memiliki cara khusus saat
menyantapya. Teksturnya yang kenyal, lengket dan sulit di kunyah membuat
papeda kurang cocok jika dijadikan hidangan sehari-hari.
Saat menyantapnya, kita membutuhkan sepasang sumpit atau dua garpu kayu khusus untuk mengambilnya. Cara
mengambil papeda ini adalah dengan menggulungnya hingga melingkari
garpu atau sumpitnya, lalu diletakkan di piring masing-masing.
Kemudian,
papeda disiram dengan ikan kuah kuning. Memakannya pun harus dengan
cara diseruput cepat dan langsung ditelan. Papeda sendiri memiliki rasa
yang hambar sehingga perlu dimakan bersama lauk ikan dan sambal
colo-colo agar semakin sedap
Komentar
Posting Komentar